Friday, February 7, 2025
HomeLain-LainKH. Said Aqil Siradj dan Ribuan Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Hadiri Silaturahmi Tasyakkuran...

KH. Said Aqil Siradj dan Ribuan Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Hadiri Silaturahmi Tasyakkuran Tahun Baru Hijriyah ke-22 JKPHS

kilasmetro.com | SERANG — Ribuan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah dari seluruh Indonesia dan luar negeri berkumpul untuk acara Silaturahmi dan Tasyakkuran Tahun Baru Hijriyah ke-22 Jam’iyyah Kautsaran Putri Hajaarulloh Shiddiqiyyah (JKPHS) 1446 H. Acara ini membawa semangat kerukunan dan perdamaian yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Acara tasyakkuran–atau syukuran–berlangsung di halaman dan ruang Balai Baladika Kopassus, Serang, Banten, pada Ahad, 4 Agustus 2024 atau bertepatan dengan 28 Muharram 1446 H.

Acara kali ini mengusung tema “Napak Tilas Thoriqoh Shiddiqiyyah Menuju Kebangkitan Tashawwuf Nusantara”. JKPHS merupakan organisasi di bawah naungan Thoriqoh Shiddiqiyyah yang khusus untuk kaum wanita dan didirikan oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, Syech Muchtarullohil Mujtaba Mu’thi.

Turut hadir dalam acara tersebut KH. Said Aqil Siradj, Mustasyar (Penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027, bersama sejumlah pejabat pemerintahan dan militer. Kiai Said menyampaikan rasa syukur bisa bersilaturahmi dengan Sang Mursyid dan jamaah Shiddiqiyyah.

“Saya ke sini mencari kebaikan dari Thoriqoh Shiddiqiyyah. Semoga bangsa Indonesia dan umat Islam diberi barokah, rukun, dan jauh dari konflik,” kata Said Aqil Siradj dalam sambutannya, Ahad (4/8/2024).

Menurut Kiai Said, Thoriqoh Shiddiqiyyah memiliki misi cinta tanah air yang sejalan dengan misi Rasulullah. “Membangun cinta sesama manusia, antarumat beragama, antarbudaya dan antarbangsa. Tidak ada diskriminasi di mata hukum. Nabi Muhammad membangun negara bukan atas dasar agama, tapi beliau membangun negara madani,” tegasnya.

KH Said Aqil juga menekankan pentingnya membangun peradaban dalam bernegara. “Barang siapa yang tidak punya tanah air maka akan dilupakan sejarah. Sejarah dibangun di atas tanah air,” ujarnya.

“Negara butuh kerukunan, persatuan agar dapat beribadah dengan tenang. NKRI berdasar kebangsaan. Itulah kelebihan bangsa Indonesia. Perpindahan kekuasaan di Indonesia tidak menimbulkan konflik berkepanjangan,” lanjut KH Said Aqil, sembari mengulas sejarah konflik di Timur Tengah.

Mengenai peran wanita, Said Aqil mengutip beberapa hadits yang menyatakan bahwa ibu adalah madrasah pertama yang mendidik generasi bangsa dan banyak perempuan menjadi pejuang.

“Mari pertahankan kerukunan berkebangsaan, lintas budaya, lintas agama. Kesadaran beragama. Membangun iman harus dari diri sendiri. Hati selalu hadir bersama Allah. Tinggi akhlak akan dihormati. Mari bangun akhlaqul karimah dan tetaplah berjuang bersama Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah,” pungkasnya.

Acara ini juga dimeriahkan atraksi dari Perguruan Pencak Silat Cimande dan santunan untuk kaum dhuafa. Penutupan acara diwarnai dengan pengumuman hasil sedekah spontanitas yang mencapai Rp200 juta. Acara serupa digelar setiap tahun, dengan lokasi tahun depan direncanakan di Bengkulu.(rhd)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments