kilasmetro.com | SURABAYA – Terkait naiknya harga beberapa kebutuhan bahan pokok (bapok) terutama beras khususnya di Surabaya belakangan ini serta langkanya stok di beberapa toko maupun swalayan membuat masyarakat kesulitan mendapatkannya. Oleh karena itu, Kemenko Perekonomian menggelar operasi di Pasar Wonokromo Surabaya, Senin pagi (12/02).
Siti Wahyuningrum selaku Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenko Perekonomian menjelaskan bahwa terkait harga beras yang naik saat ini pihaknya langsung melakukan survey di beberapa pasar di Surabaya. Yaitu di pasar Wonokromo dan pasar Tambak Rejo.
“Tugas kami adalah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan. Dan kabarnya saat ini harga beras naik maka itu kami lakukan survey ke pasar untuk memastikan kebenarannya,” ujarnya seusai melakukan survey di Pasar Wonokromo Surabaya.
Ditanya soal kelangkaan stok beras di pasaran, ia menyampaikan hal itu terjadi karena adanya keterlambatan masa tanam padi yang mestinya sudah bisa panen, namun baru awal Januari dilakukan penanaman.
Sementara itu Kepala Pasar Wonokromo – Muhammad Nasrul mengatakan kalau menurut pengamatan tim nya, kenaikan harga beras mulai dua munggu setelah Natal. Yang dikeluhkan adalah beras jenis premium karena harga terus naik. Tapi untuk mengantisipasi di lapangan, tim dari Pemkot (Pemerintah Kota) menyediakan beras Bulog dan SPHP yang lebih terjangkau masyarakat/pedagang.
” Harapan kami, pemerintah bisa segera mengendalikan kenaikan ini. Supaya harga bapok yang lain bisa stabil.” ujarnya.
Dari hasil survey tersebut, keluhan para pedagang soal pembeli yang berkurang dan otomatis berpengaruh terhadap keuntungan mereka. Dikhawatirkan akan berlanjut sampai menjelang bulan puasa. Tapi menurut Siti, kenaikan ini diprediksi bisa sampai akhir Ramadhan nanti.(acs)
