Monday, June 23, 2025
HomeFilmFilm Gowok Kamasutra Jawa : Mengangkat Tradisi Kuno dari Budaya Jawa

Film Gowok Kamasutra Jawa : Mengangkat Tradisi Kuno dari Budaya Jawa

kilasmetro.com | SURABAYA – Sutradara Hanung Bramantyo kembali menghadirkan karya sinematik terbaru bertajuk Gowok : Kamasutra Jawa yaitu sebuah film yang mengangkat tradisi kuno dari budaya Jawa dengan pendekatan yang berani dan penuh makna. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025, setelah lebih dulu berkompetisi di ajang bergengsi International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.

Film berdurasi 124 menit ini diproduseri oleh Raam Punjabi melalui rumah produksi MVP Pictures dan Dapur Films. Hanung menggandeng Aci sebagai penulis naskah dalam proyek film yang mengusung isu-isu seksualitas, pendidikan seksual, dan dekonstruksi nilai-nilai patriarki dalam masyarakat Jawa.

Mengangkat Tradisi Gowok dari Jawa Tengah

Dikisahkan seorang tokoh bernama Nyai Santi (diperankan oleh Lola Amaria), seorang gowok legendaris yang mengasuh dan melatih Ratri (Raihaanun) dalam seni memuaskan pasangan. Sebuah tradisi kuno dari Jawa yang berkembang sejak abad ke-15. Gowok dalam budaya Jawa merupakan perempuan dewasa yang mengajarkan calon pengantin laki-laki mengenai keharmonisan dan kepuasan dalam hubungan suami istri.

Ratri (Alika Jantinia saat muda, Raihaanun saat dewasa) merupakan anak dari seorang pelacur yang sejak bayi diasuh oleh Nyai Santi. Ia tumbuh menjadi perempuan cantik, cerdas, dan berbakat. Sejak remaja, Ratri dididik untuk meneruskan ilmu gowok yang dimiliki oleh ibu angkatnya.

Namun, kehidupan Ratri berubah setelah jatuh cinta pada Kamanjaya (Devano Danendra), seorang pemuda dari keluarga terpandang. Setelah menjalin hubungan asmara dan berjanji menikahinya, Kamanjaya mengingkari janjinya, meninggalkan luka mendalam bagi Ratri.

Dua dekade berselang, Kamanjaya (Reza Rahadian) kembali hadir dalam hidup Ratri, kali ini membawa anak laki-lakinya, Bagas (Ali Fikry), untuk belajar kepada Nyai Santi. Tanpa mengetahui masa lalu kedua orang tuanya, Bagas justru jatuh cinta kepada Ratri, yang kemudian memanfaatkan situasi tersebut untuk membalas dendam kepada Kamanjaya.

Nobar di Cinema XXI Tunjungan Plaza Surabaya

Pada Rabu sore (28/05/25) dua pemain dari film Gowok hadir di Cinema XXI Tunjungan Plaza untuk bertemu langsung dengan para penonton yang sudah sangat antusias. Mereka adalah Alika Jantinia pemeran Ratri dan Nayla pemeran Sri.

Meskipun notabene masih berusia cukup muda – masih 18 tahun, baik Alika maupun Nayla tidak mendapat kesulitan dalam memerankan tokoh yang ada di film Gowok. Keduanya sepakat bahwa film ini membuka wawasan soal pendidikan seks melalui intimacy coach.

“Selama prosesnya kita selalu ditemani sama intimacy coach. Sebelum syuting juga ada beberapa hal yang dilakukan untuk memastikan pemainnya ngerasa aman dan nyaman ketika melakukan adegan yang cukup intim,” jelas Alika.

Ada saat-saat mama Alika juga menemani pada saat proses workshop supaya tahu batasan-batasannya. Karena meskipun ditemani intimacy coach, Alika tidak menampik pasti ada rasa kekhawatiran juga dari mamanya. Banyak persyaratan juga yang disampaikan ke intimacy coach.

Ketika pertanyaan diajukan ke Nayla, bagaimana perasaannya ketika memerankan Sri sebagai Gowok Magang?

“Sebenarnya saya sering menyebut Sri ini adalah Gowok Magang. Yang terobsesi sekali sama Nyai Ratri, kelak kepingin bisa sepertia dia. Kalau ada Gowok 2 bolehlah nanti menjadi Nyai Sri.” cetus Nayla disambut tawa para penonton.

Film ini ada dua versi yaitu 17+ dan 21+. Yang originalnya yang dibawa ke Festival Film di Rotterdam. Justru 17+ diambil karena sangat disayangkan kalau tidak bisa tayang di jam siang. Supaya lebih banyak khalayak yang bisa menonton. (ara)


RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments